Liburan panjang dalam rangka Natal 2008 dan Tahun Baru 2009 mau tidak mau cukup membawa kesan bagi semua orang. Bagaimana tidak, liburan Natal bersambung dengan weekend (Sabtu-Minggu) dan liburan 1 Muharram (Senin) sehingga jumlah hari liburnya menjadi 5 hari. Cukup panjang walaupun di tengah-tengah krisis finansial global dan "tanggal tua".
Setelah itu masuk kerja lagi hari Selasa dan Rabu sudah masuk Tahun Baru 2009 (Kamis), kemudian hari Jumat libur bersama disambung lagi dengan weekend (Sabtu-Minggu), masuk-masuk hari Senin udah tanggal 5 Januari 2009. Liburan yang cukup panjang bersamaan dengan liburan anak sekolah. Bagi yang duitnya banyak, pasti memanfaatkan waktu untuk mengajak keluarganya mengunjungi sanak family di kampung halaman atau berkunjung ke tempat-tempat wisata yang ada di sekitar tempat tinggalnya.
Kebetulan saya termasuk orang yang saat liburan terkena dampak krisis finansial global dan belum bisa ngambil gaji karena gajiannya tanggal 5 Januari. Akhirnya untuk menghilangkan kejenuhan terus menerus berada di rumah, waktu liburan saya manfaatkan untuk berolah raga tennis. Namun sayang, lutut sayapun juga sedang cedera sehingga tidak bisa benar-benar menikmati olah raga saya.
Akhirnya saya putuskan untuk mencoba olahraga baru yang "menurut saya" tidak memerlukan kesiapan fisik terlalu berlebihan, yaitu Golf. Dimulai dari driving di driving range dekat rumah, saya mencoba belajar menggunakan stick golf. Sekali coba memukul, rasanya ringan kemudian berulang-ulang dengan pukulan yang masih melenceng kanan-kiri, dan kadang-kadang tidak kena bola. Ketika sudah mengayunkan stick untuk memukul kira-kira 100 bola, otot tangan mulai terasa ada yang pegal-pegal, tapi karena lagi asyik belajar, maka saya terus melanjutkan memukul bola hingga kira-kira mencapai 200 bola.
Karena sudah cukup lama berada di driving range, dan masih belum sanggup memukul dengan benar, maka latihan hari itu berhenti, kemudian pulang ke rumah. Sampai rumah masih agak siang, dan karena terasa pegel2 akhirnya diputuskan untuk tidur siang dulu. Kira2 satu jam kemudian terbangun dan masalah mulai datang. Bangun dari tidur, pinggang terasa kaku, tapi saya pikir cuma pegel2 biasa, terus kemudian mandi. Ternyata setelah mandipun pinggang saya masih pegel2 kemudian saya ambil obat gosok dan di gosokkan di sekitar pinggang yang pegel.
Semakin malam, pinggang saya rasanya semakin sakit dan mulai sulit untuk bergerak bebas sampai-sampai tidurpun nggak bisa nyenyak, dan itu berlangsung semalaman. Ketika bangun pagi keesokan harinya, rasa sakit semakin terasa dan akhirnya cari obat generik pengurang rasa sakit.
Ternyata apa yang saya bayangkan tentang bermain Golf sangat berbeda dengan kenyataannya. Memang tidak terlalu sulit untuk menyesuaikan, karena kebetulan saya punya hobi olahraga. Tetapi bayangan saya bahwa golf adalah olahraga yang tidak memerlukan stamina prima, ternyata keliru besar. Untuk memukul awal (tee off) saja sudah membutuhkan kesiapan otot tubuh, apalagi bila sudah bermain dan berjalan dari satu hole ke hole yang lain, tentunya membutuhkan stamina yang prima. Belum lagi kecermatan, kematangan perhitungan dan lain-lainnya
Setelah itu masuk kerja lagi hari Selasa dan Rabu sudah masuk Tahun Baru 2009 (Kamis), kemudian hari Jumat libur bersama disambung lagi dengan weekend (Sabtu-Minggu), masuk-masuk hari Senin udah tanggal 5 Januari 2009. Liburan yang cukup panjang bersamaan dengan liburan anak sekolah. Bagi yang duitnya banyak, pasti memanfaatkan waktu untuk mengajak keluarganya mengunjungi sanak family di kampung halaman atau berkunjung ke tempat-tempat wisata yang ada di sekitar tempat tinggalnya.
Kebetulan saya termasuk orang yang saat liburan terkena dampak krisis finansial global dan belum bisa ngambil gaji karena gajiannya tanggal 5 Januari. Akhirnya untuk menghilangkan kejenuhan terus menerus berada di rumah, waktu liburan saya manfaatkan untuk berolah raga tennis. Namun sayang, lutut sayapun juga sedang cedera sehingga tidak bisa benar-benar menikmati olah raga saya.
Akhirnya saya putuskan untuk mencoba olahraga baru yang "menurut saya" tidak memerlukan kesiapan fisik terlalu berlebihan, yaitu Golf. Dimulai dari driving di driving range dekat rumah, saya mencoba belajar menggunakan stick golf. Sekali coba memukul, rasanya ringan kemudian berulang-ulang dengan pukulan yang masih melenceng kanan-kiri, dan kadang-kadang tidak kena bola. Ketika sudah mengayunkan stick untuk memukul kira-kira 100 bola, otot tangan mulai terasa ada yang pegal-pegal, tapi karena lagi asyik belajar, maka saya terus melanjutkan memukul bola hingga kira-kira mencapai 200 bola.
Karena sudah cukup lama berada di driving range, dan masih belum sanggup memukul dengan benar, maka latihan hari itu berhenti, kemudian pulang ke rumah. Sampai rumah masih agak siang, dan karena terasa pegel2 akhirnya diputuskan untuk tidur siang dulu. Kira2 satu jam kemudian terbangun dan masalah mulai datang. Bangun dari tidur, pinggang terasa kaku, tapi saya pikir cuma pegel2 biasa, terus kemudian mandi. Ternyata setelah mandipun pinggang saya masih pegel2 kemudian saya ambil obat gosok dan di gosokkan di sekitar pinggang yang pegel.
Semakin malam, pinggang saya rasanya semakin sakit dan mulai sulit untuk bergerak bebas sampai-sampai tidurpun nggak bisa nyenyak, dan itu berlangsung semalaman. Ketika bangun pagi keesokan harinya, rasa sakit semakin terasa dan akhirnya cari obat generik pengurang rasa sakit.
Ternyata apa yang saya bayangkan tentang bermain Golf sangat berbeda dengan kenyataannya. Memang tidak terlalu sulit untuk menyesuaikan, karena kebetulan saya punya hobi olahraga. Tetapi bayangan saya bahwa golf adalah olahraga yang tidak memerlukan stamina prima, ternyata keliru besar. Untuk memukul awal (tee off) saja sudah membutuhkan kesiapan otot tubuh, apalagi bila sudah bermain dan berjalan dari satu hole ke hole yang lain, tentunya membutuhkan stamina yang prima. Belum lagi kecermatan, kematangan perhitungan dan lain-lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar