Alhamdulilllah

Hari ini tanggal 12 Januari 2009. Masa-masa liburan panjang akhir tahun 2008 mulai dari libur Natal, Tahun Baru Hijriyah hingga liburan Tahun Baru 2009 telah terlewati, dengan segala cerita dan pengalaman, walaupun tidak banyak karena berkait dengan krisis moneter global.

Hari ini saya secara resmi sudah masuk kepada posisi dan pekerjaan yang baru, meskipun tugas dan pekerjaan serupa juga pernah saya alami beberapa tahun yang lalu pada status yang berbeda. Paling tidak, dengan status dan pekerjaan baru ini, telah mengakhiri masa "lontang-lantung" saya selama lebih dari sebulan. Ini merupakan tantangan baru buat saya, karena dengan pengalaman tugas dan pekerjaan serupa yang pernah saya kerjakan, saya harus bisa menunjukkan kinerja yang optimal, bahkan harus bisa melebihi pencapaian saya pada waktu sebelumnya.

Pada masa Tahun Baru 2009 kemaren, saya mendapatkan sms yang isinya sangat menarik dan puitis;

Time runs so fast
The year of 2008 has gone but made us strong.
The path was very long, but we walked with a song.
There were fears and tears, but we also had reasons for cheers.
God doesn’t require us to “be the best”, HE just wants us to “do the best”.
and HE will take care of the rest.
The New Year has come.
Let’s start this year with hope, faith, truth, honesty and hard work.

Pengalaman saya pada pekerjaan, pendidikan dan kehidupan pada masa-masa sebelumnya telah mewarnai hidup saya, dan semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pelajaran untuk melangkah menjadi lebih baik di pekerjaan dan kehidupan pribadi saya di masa yang akan datang. Saya telah banyak belajar bagaimana menyikapi situasi dalam kehidupan pribadi dan keluarga serta pergaulan saya dengan orang lain. Kejujuran dan kebersihan hati dalam menyikapi dan menerima apapun yang terjadi pada diri kita telah menjadi suatu kunci bagi pribadi untuk dapat menikmati kehidupan ini dengan apa adanya.

Banyak sekali kemaslahatan yang dapat kita raih apabila kita mampu menjaga hati dan pikiran kita untuk tetap positif dalam menghadapi setiap permasalahan yang terjadi pada diri kita. Dengan kelapangan hati dan bersikap positif, serta optimis tentunya, banyak harapan-harapan yang kita buka dan mudah kita raih. Kita boleh berharap untuk "be the best", namun seringkali kita menemui kenyataan yang membuat kita kecewa apabila harapan itu tidak terwujud. Yang lebih penting ternyata adalah selalu berusaha untuk "do the best", karena akan dapat membawa kepuasan bathin yang sesungguhnya.

Mudah-mudahan pada pekerjaan dan posisi saya yang baru ini, saya tetap mampu untuk "do the best". Apabila akhirnya mampu untuk "be the best", maka itu adalah hasil dari kerja keras. Tetapi apabila tidak, minimal saya memiliki kepuasan bathin karena sudah "do the best" untuk menghasilkan karya yang bermanfaat bagi lingkungan dan keluarga saya sendiri.